Jumat, 22 Juli 2011

Keajaiban Piala Dunia (Part 1)

Kebanyakan orang tidak tahu bahwa ajang seperti Piala Dunia ternyata menghadirkan sebuah keajaiaban dan momen-momen penuh kejutan yang tidak bisa diperkirakan. Setelah 80 tahun bergulirnya Piala Dunia, banyak momen magis yang tercipta di turnamen yang berlangsung empat tahun sekali ini. Dari yang biasa, indah, hingga yang kontroversial sekalipun. Banyak aktor dibalik terciptanya momen-momen tersebut yang akan kita lihat sebagai berikut:


a. Hilangnya Magis Ronaldo (Piala Dunia 1998)

Ronaldo yang saat itu merupakan pemain terbaik dunia, dijagokan oleh banyak pihak akan dengan mudah membawa negaranya Brazil menjadi juara Piala Dunia 1998 di Prancis. Hal ini tidak bisa dipungkiri. Sejak fase grup, Ronaldo selalu menjadi inspirator kemenangan Brazil dan mencetak empat gol hingga semifinal. Brazil pun dibawanya ke final setelah mengalahkan Belanda lewat adu penalti untuk berhadapan dengan tuan rumah Prancis. Prediksi siapa yang akan juara mayoritas mengarah ke tim Samba. Selama masih ada Ronaldo, Brazil tidak akan mungkin bisa dihentikan. Namun, siapa yang menyangka. Ronaldo justru tampil buruk di final dan gagal membawa Brazil juara. Ada kabar yang mengatakan bahwa Ronaldo mengalami kejang-kejang hingga akhirnya Ronaldo sempat tidak dimasukkan dalam starting eleven Brazil. Tiba-tiba, hanya beberapa jam sebelum final dimulai, Ronaldo dinyatakan fit dan akhirnya dimasukkan dalam line-up melawan Prancis oleh pelatih Brazil saat itu, Mario Zagallo. Walaupun menjadi pemain terbaik dalam turnamen tersebut, Ronaldo tetap dikritik karena permainan buruknya di final dan sempat dicap sebagai biang kegagalan Brazil meraih juara.


b.
Goal of The Century (Piala Dunia 1986)



Pertandingan Argentina melawan Inggris di perempatfinal Piala Dunia 1986 tak diduga melahirkan dua momen yang pastinya diingat oleh para pecinta sepakbola di seluruh dunia. Yang pertama adalah gol Tangan Tuhan Diego Maradona lalu yang kedua adalah "Gol Abad ini" yang juga dicetak oleh Maradona. Gol kedua Argentina ini memperlihatkan kelincahan seorang Maradona meliuk-liuk melewati hadangan para punggawa The Three Lions. Menggiring bola dari tengah lapangan, pemain berjuluk El Diego ini melewati enam pemain Inggris termasuk kiper Peter Shilton. Ia melewati Peter Beardsley, Peter Reid, lalu melewati Terry Butcher sebanyak dua kali, Terry Fenwick, dan yang terakhir melewati Peter Shilton sebelum mencetak gol. FIFA pun menganugerahkan gol ini menjadi "Gol Abad Ini" sekaligus gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia.


c. From Hero to Zero (Piala Dunia 1994)

Siapa yang tak mengenal Roberto Baggio? Pemain yang terkenal dengan rambut kuncir kudanya ini termasuk striker yang tajam dan haus gol di jamannya. Namun pemain seperti Baggio pernah juga mengalami nasib tidak beruntung. Ini terjadi di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Baggio menjadi pahlawan Italia dari babak perdelapanfinal hingga melaju ke final lewat gol-golnya ke gawang Nigeria, Spanyol, dan kuda hitam Bulgaria. Aksinya kembali ditunggu di final dimana Il Nerazzuri bertemu tim Samba Brazil. Baggio sendiri bermain tidak seperti biasanya karena mengalami masalah pada hamstring. Final pun berakhir dengan skor kacamata hingga babak kedua extra time dan harus dilanjutkan dengan adu penalti untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Piala Dunia. Italia sendiri sempat gagal di dua kesempatan setelah tendangan Franco Baresi melambung di atas mistar gawang dan tendangan Daniel Massaro yang berhasil ditepis kiper Brazil, Claudio Taffarel. Brazil di atas angin setelah penalti sang kapten Dunga berhasil masuk. Baggio menjadi penendang kelima Italia. Tak disangka-sangka ternyata tendangan Baggio melambung di atas mistar gawang dan akhirnya memastikan Brazil juara Piala Dunia untuk keempat kalinya. Baggio sendiri sempat dicap sebagai biang keladi kegagalan Italia di final akibat gagalnya dia mengeksekusi penalti.



0 komentar:

Posting Komentar

 
;